Pemblokir Iklan Terdeteksi

Matikan adBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

translate to english

Kenapa Orang Khawatir Jika Nilai Mata Uang Turun? Ini Dia Sejarah Uang!

Kenapa Orang Khawatir Jika Nilai Mata Uang Turun? Ini Dia Sejarah Uang!

LANAVIANI – Dari pagi sampai malam kita bekerja untuk uang dan pastinya kita senang jika mempunyai uang. Kita juga pasti akan sedih jika tidak memiliki uang. Sekarang nilai mata uang kita Rupiah turun juga dapat membuat kita khawatir. Kenapa kita bisa khawatir karena nilai mata uang turun?

Kenapa Orang Khawatir Jika Nilai Mata Uang Turun? Ini Dia Sejarah Uang!

 

Asal-Usul Uang

Konsumen-Produsen

Kembali ke beribu-ribu tahun yang lalu, disaat manusia belum menjadi makhluk sosial seperti sekarang. Pada zaman itu, manusia memanfaatkan hasil alam sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Takaran mereka bisa dibilang sukses adalah ketika mereka mempunyai banyak aset seperti ternak yang banyak, hasil ladang, dan kemah yang besar. Hasil yang akan mereka cari adalah mata air, lahan yang subur dan aman dari hewan buas. Pada zaman itu tidak ada nilai tukar seperti uang. Mereka bekerja masing-masing untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya. Pada akhirnya manusia semakin banyak dan manusia mengenal sistem baru yang memudahkan perkejaan mereka yaitu sistem Barter.

Barter

Barter atau bertukar barang dilakukan oleh manusia agar mereka tidak harus memproduksi semuanya sendiri dan akan membuat manusia bekerja dengan lebih efektif. Ada yang bertanam jagung, sayur, umbi-umbian, peternak, dan sebagainya. Lalu, semakin berkembangnya zaman manusia menjadi semakin kreatif juga dalam membuat suatu barang misalnya yang awalnya pakaian terbuat dari kulit hewan kemudian ada manusia yang berinovasi untuk membuat pakaian dari bahan kombinasi antara hewan dan tanaman. Pada awalnya, sistem Barter memang sangat membantu akan tetapi tetap ada masalah baru. Tidak sedikit orang yang mengalami kerugian karena barang yang mereka punya kurang diminati orang lain dan ada pula mereka yang bersikeras tentang nilai barang yang mereka jual. Akhirnya ada sistem baru yang diciptakan oleh Kekaisaran Romawi dengan cara mewajibkan alat tukar yang sah dalam perdagangan adalah Garam.

Garam

Mungkin dari kita ada yang bertanya kenapa Garam? Pada zaman tersebut bahkan sampai sekarang, Garam merupakan barang yang dianggap sebagai salah satu barang yang paling dibutuhkan oleh manusia sehingga nilainya dapat terukur. Budaya bertukar Garam masih dapat terlihat sampai sekarang. Dalam Bahasa Inggris gaji disebut dengan salary. Salary sendiri diambil dari kata Garam atau Salaryum yang menjadikan pengaruhnya masih dapat kita saksikan sampai sekarang. Ternyata sistem menggunakan Garam juga belum efektif karena Garam dapat kadaluarsa. Tetapi manusia tidak kehabisan akal akhirnya pemerintah menerapkan sistem baru dengan menggunakan Emas Keping sebagai alat tukar.

Emas

Seperti yang kita ketahui, nilai Emas sangat besar karena Emas pun sampai saat ini dipercaya menjadi sebuah Logam Mulia yang memang indah untuk digunakan. Bukan hanya dianggap atau dipercaya sebagai benda berharga, tetapi Emas memang merupakan barang yang benar-benar berharga karena proses pembuatannya yang tidak mudah dan juga merupakan hasil bumi yang sulit didapatkan. Sekian waktu berlalu, ternyata sistem Emas memiliki resiko besar buat dicuri sehingga dibuatkan sistem yang baru lagi yaitu sistem tukar dengan menggunakan Uang Kertas.

Uang Kertas

Sejarah Uang Kertas tidak lepas dari kisah Satria Templar sekelompok Tentara Kristen yang disiapkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan para peziarah Kristen yang hendak berziarah. Tempat ziarah disaat itu merupakan tempat-tempat yang baru dikuasai Satria Templar sehingga sepanjang perjalanan peziarahan merupakan tempat yang rawan apalagi biasanya para peziarah membawa banyak sekali barang berharga ketika berziarah yang sangat menarik bagi para bandit. Untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan maka dibuatlah sistem penitipan barang berharga yang dikumpulkan dan dijaga ketat oleh Satria Templar. Barang yang dititipkan akan diganti dengan sebuah surat yang mengizinkan mereka untuk melakukan jual-beli di wilayah ziarah dengan nilai yang setara dengan barang bawaan yang mereka bawa kala itu. Sistem itu sangat dianggap baik. Karena kekuasaan Satria Templar yang semakin besar akhirnya sistem itupun menyebar ke ujung dunia.

Kenapa Orang Bisa Khawatir Ketika Nilai Uang Turun?

Pada dasarnya setiap negara memiliki Uang sebagai kedaulatan suatu negara tersebut. Tetapi, ada beberapa kaum elit yang memberikan hutang kepada negara sehingga negara akan dipengaruhi oleh kaum elit tersebut. Uniknya yang memiliki utang itu bukan hanya satu negara tetapi banyak negara sehingga nilai uang pun berhubungan dari negara ke negara yang lain. Jika nilai Mata Uang turun pasti khawatir karena artinya barang yang bisa kita beli akan semakin sedikit. Tetapi, sebagai individu hal yang paling penting adalah kita dapat mengatur keuangan kita dengan baik. Jika kita sudah mengatur keuangan dengan baik pasti tidak akan masalah dalam memenuhi kebutuhan hidup kedepannya.

Posting Komentar

© LANAVIANI. All rights reserved. Developed by Jago Desain