Pemblokir Iklan Terdeteksi

Matikan adBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

translate to english

Kenapa Saat Berhenti Minum Kopi Badan Menjadi Tidak Bertenaga? Ini Penjelasannya!

Kenapa Saat Berhenti Minum Kopi Badan Menjadi Tidak Bertenaga? Ini Penjelasannya!

LANAVIANI – Banyak orang mungkin merasa misalnya jika tidak minum kopi menjadi tidak bisa berfikir, mengantuk, badan lemas, bahkan tidak dapat inspirasai dan lain sebagainya. Bagaimana kerja bahan aktif dari kopi?

Kenapa Saat Berhenti Minum Kopi Badan Menjadi Tidak Bertenaga


Bahan aktif dari kopi adalah bernama Kafein. Kafein tidak hanya terdapat di kopi melainkan juga terdapat di teh, coklat, atau di minuman bersoda dengan kadar kafein yang dosisnya sesuai takaran masing-masing. Kafein membantu kita agar tetap terjaga seperti focus, berenergi meskipun kita kurang tidur. Itu menjadikan banyak orang lembur temannya yaitu secangkir kopi. Kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah dan terkadang membuat kita gelisah. Bagaimana kerja Kafein sehingga dapat membuat tubuh kita tetap terjaga?

Di dalam tubuh manusia, Kafein bergungsi untuk menstimulasi SSP (Sistem Saraf Pusat) yang menjadikan kita agar tetap terjaga. Tubuh kita memerlukan energi dan supply energi didapatkan dengan memecah yang namanya molekul ATP (Adenin Trifosfat). Pada saat memecah ATP, prosesnya akan membebaskan zat yang bernama Adenosine. Zat Adenosine merupakan stimulan bagi saraf pusat tetapi terbalik cara kerjanya dengan Kafein yang membuat kita menjadi semangat dan sebagainya sedangkan Adenosine membuat kita merasa mengantuk, lemas, lelah, dan lain sebagainya. Pada saat kita mengkonsumsi Kafein, posisi Adenosine akan digantikan oleh Kafein. Yang harusnya kita mengantuk karena kurang tidur, tetapi karena di isi dengan Kafein akhirnya posisinya tergantikan menjadi Kafein yang bekerja. Satu hari dua hari kita meminum kopi pada hari ketiga mungkin kita merasa lebih mengantuk sehingga dosis kopi kita bertambah dan otak akan menciptakan reseptor baru untuk menerima Kafein tersebut jadi otak menciptakan penerimanya lagi. Karena dosis Kafeinnya kita tambah jadi otomatis penerima di otak juga akan ikut bertambah dan lama-kelamaan dosis Kafein kita akan meningkat. Kita juga harus hati-hati karena Kafein juga mempunyai efek negatif jika terlalu banyak seperti jantung berdebar, tekanan darah naik, gelisah, dan yang paling parah susah tidur atau Insomnia. Kenapa jika kita sudah dalam jangka waktu lama minum kopi lalu kita berhenti minum kopi badan menjadi rasanya sakit semua?

Jadi, saat terjadi peningkatan Kafein tubuh kita beradaptasi terhadap peningkatan Kafein tersebut. Reseptornya bertambah banyak, penerima Kafein bertambah banyak. Kita harus ingat kembali bahwa fungsi penerima Kafein sama dengan penerima Adenosine yang menyebabkan kita mengantuk. Pada saat kita lepas total Kafein mungkin tidak ada kafein yang masuk sama sekali. Ketika reseptor kita banyak, Adenosine yang dilepaskan oleh tubuh banyak jumlahnya maka kita merasa sangat jauh lebih mengantuk, lebih lemah dari sebelumnya. Jadi tubuh kita kehilangan Kafein dan reseptor diisi semua oleh Adenosine. Bagaimana cara supaya kita melepaskan kopi tanpa harus tersiksa, tanpa harus sakit kepala, dan sebagainya?

Kita jangan melepaskannya secara total. Misalnya jika kita biasanya minum 5 sampai 6 cangkir kopi, kita boleh menurunkan dosis hariannya secara pelan-pelan. Jadi misalnya hari ini kita minum 6 cangkir kopi, lalu di hari berikutnya kita bisa menurunkan dosisnya menjadi 5 cangkir dan seterusnya kita turunkan dosisnya. Kita tidak boleh bilang bahwa kopi itu jelek. Kopi juga membawa dampak positif kepada kita seperti mood kita yang menjadi lebih baik dan lain sebagainya tetapi tetap harus dengan dosis yang baik dosis yang tidak terlalu tinggi. 1 sampai 2 cangkir setiap hari itu baik untuk kita. Selain memberikan mood yang baik, kopi juga mengandung antioksidan yang terdapat dalam kafein. Kafein mengandung antioksidan dan juga mengandung antikanker.

Posting Komentar

© LANAVIANI. All rights reserved. Developed by Jago Desain